Yogya SPMI2Belmawa – Yogyakarta. Direktorat Penjaminan Mutu (Dit. Jamu), Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen. Belmawa) menyelenggarakan Lokakarya SPMI di Yogyakarta, 22-24 Maret 2017. Lokakarya diikuti 47 peserta dari fasilitator wilayah yang selama ini membantu kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) namun masih belum pernah secara formal mengikuti kegiatan pelatihan SPMI secara berjenjang sampai lulus ToT SPMI. Peserta antara lain dari Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pasundan, Universitas Padjadjaran, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Brawijaya, Universitas Warmadewa, Universitas Pejuang Republik Indonesia, Universitas Lancang Kuning, Universitas Andalas, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Universitas Syiah Kuala, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIE) Nani Hasanuddin, STIE Perbanas Surabaya, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Kristen Indonesia Maluku, Universitas Iqra Buru, dan Universitas Dhyana Pura.

Lokakarya dibuka oleh Kepala Sub Direktorat Penguatan Mutu, Antari W. Mawarti mewakili Direktur Penjaminan Mutu. Dalam sambutannya, Antari W. Mawarti mengatakan bahwa tahun 2017 program dan kegiatan direktorat akan dua kali lipat dibandingkan tahun lalu sementara sumber daya manusianya tidak bertambah, oleh karena itu direktorat terus melaksanakan pelatihan-pelatihan guna menghasilkan fasilitator-fasilitator yang handal agar menjadi kepanjangan tangan direktorat dalam penyebaran budaya mutu di instistusi masing-masing dan wilayahnya.

“Untuk tahun 2017, Dit. Jamu mempunyai capaian target 13.000 prodi unggul dengan kegiatan antara lain diseminasi, lokakarya SPMI, Bimtek SPMI, lokakarya Audit Mutu Internal (AMI), pendampingan AMI, ToT Calon Pelatih SPMI, Semiloka Budaya Mutu, Seminar Internasional, dan lain-lain. Ada 15 kegiatan,” jelas Antari. “Harapan kami, para pelatih nanti bisa membantu menyebarkan budaya mutu agar cepat terimplementasi sehingga mutu perguruan tinggi (PT) akan terus meningkat,” harap Antari di akhir sambutan.

Lokakarya diselenggarakan selama 2 (dua) hari dengan penekanan pada praktik penyusunan dokumen SPMI, antara lain Dokumen Kebijakan SPMI, Dokumen Manual SPMI, Dokumen Standar SPMI, dan Dokumen Formulir. Peserta dibagi dalam dua kelas untuk berdiskusi dan menyusun dokumen SPMI, dan setiap 3 (tiga) orang membentuk kelompok belajar untuk berdiskusi menyusun dokumen SPMI. Peserta juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya di hadapan peserta dan fasilitator pusat untuk mendapatkan masukan dan perbaikan. Di Akhir program, semua dokumen hasil latihan di-share untuk semua peserta dengan harapan masing-masing PT sudah memiliki draf dokumen SPMI untuk disesuaikan dengan masing-masing kondisi PT. (haz/editor hkli)

Source: belmawa

Source: entrepreneur