Jakarta-Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) pada tanggal 8-9 Desember 2017 turut menjadi salah satu perwakilan Indonesia pada acara Indonesia-Malaysia Symposium on Southeast Asia Studies (IMSSEAS) 2017 yang berlangsung di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Kuala Lumpur, Malaysia. Acara ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Alumni Malaysia (PAM) dan Persatuan Alumni Perguruan Tinggi Indonesia (PAPTI) serta didukung oleh UAI dan institusi pendidikan tinggi lainnya.
Dalam sesi pembukaan, Rektor UAI Prof. Dr. Ir Asep Saefuddin, M.Sc menyampaikan keynote speech berjudul “Higher Education Facing Disruption Phenomena”. Salah satu pesan penting yang disampaikan adalah bahwa dunia pendidikan harus terus berinovasi guna dapat bertahan (surviving) pada masa kini. Hal ini mengingat banyak sekali disrupsi yang muncul.
Pembicara kunci lainnya adalah Dr. Chandra Setiawan, PhD, komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Dr. Setiawan menyampaikan materi berjudul “Persengkongkolan Tender dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah”.
Acara simposium bersifat multidispliner dan berlangsung menarik khususnya saat sesi presentasi. Para peserta menyampaikan berbagai isu global kontemporer, mulai dari isu pencegahan penipuan dalam e-commerce di ASEAN, peran Indonesia dalam kasus Laut Tiongkok Selatan (LTS), hingga pembahasan mengenai hukum pengadaan barang untuk mencegah tindak korupsi.
Para peneliti UAI turut berperan aktif dalam simposium internasional ini. Para peneliti tersebut berasal dari Fakultas Psikologi dan Pendidikan (FPP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Dr. Nita Noriko, misalnya, membawakan makalah berjudul Cannalina Flour to Support Sustainable Development, Dr. Suwardi menyampaikan makalah berjudul Development in Early Childhood Learning Model; serta Yasmi Adriansyah mempresentasikan makalah berjudul Looking at the Dragon with Cautions: Comparing the Views of Indonesian and Malaysian Toward the China’s Belt and Road Initiative.
Keseluruhan rangkaian acara simposium berlangsung lancar. Guna menjaga kesinambungan, Rektor UAI menawarkan bahwa simposium selanjutnya dapat diselenggarakan di UAI dengan skala kerjasama yang lebih besar, yaitu ASEAN+ dan terbuka bagi peserta internasional lainnya.
Source: berita uai
Source: beasiswa