Jakarta (20/04) – Belum usai rentetan aktivitas mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia . Pukul 5 sore hari sorak ramai penonton yang hadir terdengar memenuhi ruangan Auditorium Arifin Panigoro lantai 3. Adalah Acara Musik G Minor yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Musik Sore (Musor) Universitas Al Azhar Indonesia. Selain pertunjukan musik yang turut mengundang 4 band, acara ini juga menghadirkan seminar yang bertemakan “Bersatu Tanpa Narkoba Senada Untuk Berkarya” dengan judul Pemuda Dalam Lingkungan Peredaran Narkoba di Indonesia yang dibawakan oleh KBP Dr. Sulastiana, S.I.P, S.H. M.S.I. Dihadiri oleh Bapak Syarim Hanafi dan Bapak Dr. Suwardi, S.Pd., M.Pd., acara yang memiliki kepanjangan “Gain Music Without Narcotics and Drug” merupakan aksi nyata gerakan generasi muda UAI untuk terus merapatkan barisan dalam menjaga lingkungan kampus dari bahaya pengaruh narkoba. Menambah keseruan lainnya, acara ini juga menampilkan 4 band dari beragam Universitas yaitu : Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka, Universitas Esa Unggul, Universitas Trilogi, dan Indonesia Banking School.
Sesi kedua pun dibuka dengan pertujukan 2 band, sebelum kemudian dilanjutkan dengan seminar oleh Dr. Sulistiana. Mengaitkan Musik dengan Narkotika memang selalu menarik karena narkotika memiliki latar belakang yang berkaitan erat dengan budaya musik. Maka tak heran musik adalah media yang kerap digunakan oleh masyarakat untuk menyebarluaskan tindak kejahatan narkotika. Namun kini Universitas Al Azhar Indonesia mampu memberikan persepsi yang berbeda. Alih alih digunakan untuk tindakan negatif, justru acara ini diselenggarakan bersama dengan niat positif untuk membantu menyadarkan generasi muda akan bahaya narkotika. “Maka G Minors kali ini harus positif, dan mutlak sebagai ekspresi karya anak bangsa” ujar beliau disela menyampaikan materi tentang bahaya narkotika.
Dari sekian banyak teori yang dikeluarkan mengenai mengapa anak muda kerap menggunakan narkotika, pointnya hanya satu yaitu Freedom. Ideologinya adalah mereka ingin kebebasan. Mereka yang telah mengonsumsi kerap memiliki karakter yang berbeda dari masyarakat pada umumnya, harga diri yang rendah, mengalami ketidakmampuan sosial, berkepribadian lemah dan identitas diri yang tidak jelas. Indonesia kini darurat narkoba, semakin banyak kejahatan yang ditimbulkan karena adanya narkotika. Bahkan akhir kahir ini tak jarang beberapa public figure maupun artis terjerat kasus narkotika secara terang terangan. Oleh karena itu kita sebagai generasi yang menumpu masa harus mampu membentengi diri dari pengaruh narkotika yang berbahaya. Semoga dengan diadakan acara acara positif seperti ini mampu meningkatkan kebali keawasan masyarakat khususnya generasi muda terhadap bahaya narkoba.
Source: beasiswa