Jumat(19/1)- Menyambut hari hijab sedunia, Universitas Al Azhar Indonesia mengadakan seminar World Hijab Day One Step Closer To Hijab dengan tema “Apakah hijrahku sebatas pakaian ?” dengan narasumber Sabrina Piscalia (Hijrah Inspirator muslimah, Motivator Muslimah, Volunteer kemanusiaan dan Penyanyi Religi) acara yang sangat menginspirasi ini terselenggara berkat kerjasama dengan Kementrian Pemberdayaan perempuan LDK Kharisma Universitas Al Azhar Indonesia.
“Dan Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasaanya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka… “ (QS An-nur :31). Perkembangan zaman yang semakin maju, menjadikan hijab bukan lagi sesuatu yang dipandang sebelah mata. Banyaknya public figure terutama kaum akhwat yang melakukan hijrah mengungkap kembali apa definisi hijah sesungguhnya dalam islam. Dimana kini kita harus lebih sadar untuk memaknai kalimat hijrah yang bukan hanya sekedar menutup aurat. Hijrah dalam Islam secara Hakiki adalah berpindah menuju kehidupan yang lebih baik. Yaitu seperti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang melakukan Hijrah dari Makkah ke Madinah pada hari Jumat tanggal 13 Rabi’ul Awwal atau 24 September 622 Masehi.
Ada dua hal yang dapat menimbulkan niat untuk berhijrah, yaitu ketika seseorang yang telah diberikan Taufiq dan Hidayah. Dan bagi mereka yang telah diberikan Hidayah Oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala secara tidak langsung akan berproses secara jasmani dan rohaninya untuk berhijrah. Hidayah adalah karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat besar, karena tidak setiap orang bisa mendapatkannya secara percuma. Dan kita sebagai muslim yang telah diberikan hidayah untuk menutup aurat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah seharusnya menjaga agar tetap istiqomah, dan terus memperkaya diri dengan ilmu, sehingga dalam perjalana berhijrah hati tidak akan kembali goyah. Ada begitu banyak manfaat dan kebaikan dalam berhijrah, salah satunya tertera begitu jelas dalam tafsiran ayat berikut : “Barangsiapa berhijrah di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (An- Nisa : 100).
Disini kak Sabrina mengajak para akhwat untuk tidak hanya menghijrahkan pakaian, tapi juga lisan, hati dan perbuatan. Tidak ada balasan yang lebih indah untuk mereka yang ingin berhijrah kecuali jaminan surga dan diampuni dosa dosanya yang telah lalu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, jelas beliau. Selain berbagi ilmu tentang hijrah beliau juga berbagi pengalamanya saat berhijrah. Kepulanganya dari tanah suci untuk melakukan ibadah umroh telah banyak memberikannya ilmu dan hidayah yang membuatnya memantapkan hati untuk menutup diri dengan selembar kain hijab. Kini selain aktif di kajian kajian umum, beliau juga aktif membimbing kaum muda yang terkumpul dalam grup Pemuda Hijrah (Shift), yang mana juga dinaungi langsung oleh Ustadz Hanan Attaki. Semoga dengan diadakan seminar ini, makin banyak energi positif yang dapat ditularkan oleh Mahasiswi Universitas Al Azhar Indoensia satu sama lain. Membawa setiap akhwat kejalan yang lebih baik, terutama dalam hal berhijrah.
Source: beasiswa